Selasa, 22 April 2014

cinta itu dimana...?????




again...

datang seorang teman lama yang mengadukan masalah rumah tangganya yang diambang perceraian dikarenakan perselingkuhan yang dilakukan suaminya...

Ya Allah...
apalagi ini...???
sejenak merasakan sakit hatinya perempuan yang ada dihadapanku..
aku kembali dihadapkan pada kondisi seperti ini...
pengen nangis... sangaaaaaat...

ini sudah yang kesekian kalinya teman datang padaku menyampaikan hal serupa...
yang terlintas hanyalah apa sih yang ada dibenak mereka yang dengan mudahnya berselingkuh dari pasangan hidupnya...?
hanya sekedar iseng ataukah memang ketidakmampuan mereka menerima kekurangan pasangannya...?
tak sadarkah mereka tindakan ini begitu menyakitkan istri dan juga anaknya...?

pertanyaan bodoh mungkin yang aku tau tak akan pernah menemukan jawabannya...

geregetan sangat...
sampai kapan perempuan selalu menjadi korban atas hal ini...?

terkadang terfikir olehku bahwa hidup sendiri mungkin jauh lebih baik...
rasanya cukup hanya dengan adanya keyakinan pada Allah yang selalu ada dalam kehidupan ini dan anak2 yang menjadi amanahNya...
menghadirkan lagi sesosok laki2 baru dalam hidup hanya menambah pemikiran yang semestinya masih banyak hal lain yang jauh lebih penting untuk dipikirkan...

sejauh mana dan selama apa cinta mampu bertahan dan dipertanggung jawabkan...?

begitu mudahnya meninggalkan orang yang dulu begitu dicinta...? begitu mudahnya menghentikan perjuangan untuk orang2 terkasih...?

kenapa....?

begitu banyak pihak yang akhirnya terluka dan membawa luka itu sepanjang hidupnya...

jadi cinta itu ada dimana...? :'(





Sabtu, 05 April 2014

Finally.. Semua memang butuh kehendakNya..

Slamat siang Dawha..

Slamat siang End...
Aku sudah harus tidak mamanggilmu cinta lagi.. :'(

Kamu tahu kepulanganmu kali ini ketika suatu sore aku hanya bisa menatap punggungmu dari belakang, menyadarkanku bahwa semua butuh kehendakNya.. Meski hanya untuk bertemu muka.. Dan mungkin memang kehendakNya tak ada pada kamu.. Dan Sungguh aku tidak bisa memaksa.. Bahkan memaksa kamu untuk berjuang buat aku.. Kali ini aku ragu tetap ada dijalan ini.. Bertahan pada apa yang aku yakini selama ini.. Yang membuatku memalingkan diri dari setiap yang datang.. Aku bertahan dalam kesenderianku.. Bertahan dalam ketidakpastian.. Bertahan menahan sakit sendiri.. Kamu masih tak juga bergerak.. Bahkan kamu sudah lewat kan banyak kesempatan Meski hanya hitungan menit saja untuk menemuiku yang takkan lebih dari seratus langkah yang takkan memakan banyak waktumu.. Juga tak kamu lakukan.. Aku ragu.. Jangan kan berjuang untukku dan kecintaanku, berjuang pilihanmu saja tak kamu lakukan..

End... Aku capek.. Maaf sudah cukup rasanya lebih dari 1000 hari aku menanti.. Menanti perjuanganmu.. Menunggu kamu untuk jujur.. Menunggu kamu untuk memintaku berjuang bersama.. Entah.. Kamu yak inginkan itu atau apa..

Maaf.. Tapi kali ini aku sudah persilahkan yang lain untuk membuka pintunya.. Kamu terlalu lama tanpa kata.. Aku hanya menunggu bayanganmu saja selama ini.. Hanya memegang keyakinan ini sendirian saja.. Aku gak tau dimana kamu letak kan keyakinanmu.. Aku gak tau dimana kamu letakan mimpimu.. Mungkin memang ridhoNya tidak ada bersama dengan keyakinan ini.. Karna sampai batas waktu kamu harus kembali meninggalkan tempat ini Allah tak jua menggerakan hatimu untuk berani melangkah.. Aku give up,, :'( 

Aku sudah terlalu capek dengan ketidakpastian ini.. Capek dengan penantian yang tak berujung ini... :'(

Maaf.. Aku akan persilahkan dia masuk kali ini.. Dia yang selalu menyediakan waktunya yang begitu sulit hanya untuk mendengarkanku.. Dia yang rela kedinginan ditengah winter hanya untuk mendengar suaraku.. Dia yang berusaha keras meluluhkan hatiku.. Dia yang tidak pergi menginggalkanku meski dia berkali2 mendengar aku yang masih menyebut namamu.. Dia yang bertahan dengan kekerasanku.. Dia yang tak menyerah meski dia tahu cintaku ada padamu.. Maaf.. Kali ini harus menghargai perjuangannya untukku..  

End.. Kala aku menatap punggungmu sore itu, mungkin saat Itulah Allah me jawab doaku.. Mungkin memang kamu hanya bagian cerita masa penantian ini.. Terima kasih untuk semuanya... Kamu menyadarkanku banyak hal.. Bahkan kepergianmu yang tiba2 dan tanpa kabar menyadarkanku untuk kembali melihat siapa aku.. Perbedaan status sosial dan juga status yang mungkin masih banyak dirisaukan banyak orang kolot masih menjadi bagian pertimbangan berat buatmu dan org2 sekelilingmu.. 

Maaf aku menyerah... Semoga Allah berikan yang terbaik untukmu, kehidupanmu dan juga sesuai dengan kriteria keluargamu yang tentu bukan yang seperti aku.. :)

Jelajahilah dunia yang menjadi mimpimu.. Terbanglah dilangit tak berbatas.. Smoga Allah senantiasa menjagamu..